Bandung Barat _lensadartah.com
Kepala dinas Ketahanan pangan dan Pertanian M Lukmanul Hakim mendampingi wakil menteri Pertanian RI Sudaryono meninjau lrigasi Leuwi Kuya di Kecamatan Cihampelas Kabuoaten Bandung Barat.Sabttu27/07/2024
Menurut Lukman irigasi Leuwi di wilayah Kecamatan Cihampelas Bandung Barat ini saat ini kondisinya sangat menghawatirkan, padahal.sebelumnya irigasi ini yang di bangun pada tahun 2018 oleh Belanda sampai 2016 itu normal terairi.
Di wilayah Cihampelas potensi sawah yang harus terairi mencapai 1595 Hektare .Dengan adanya irigasi waktu normalnya bisa 2 Sampai 3 kali panen dalam setahun,.
” sekarang ini dengan tidak berfungsi nya irigasi Leuwi Kuya ini otomatis menjadi sawah tadah hujan, jadi cuma sekali panen dalam setahun hanya sekali ” ujar Lukman
Dengan adanya kunjungan wakil menteri Pertanian RI Sudaryono Lukman bisa memberikan solusi yang terbaik buat Pertanian di kecamatan cihampelas.
” Mudah mudahan kaitan dengan kunjungan dari wamentan ini, sengaja kami arahkan ke arah irigasi Leuwi Kuya,karena sebetulnya sudah lama di informasikan dan di ajukan. Baik melalui propinsi tapi sudah lama tidak ada tindak lanjut, makanya dengan keadaan beliau kesini dimanfaatkan diantara untuk itu.” Ungkapnya
Menanggapi pendangkalan irigasi Leuwi Kuya Lukman menyatakan sudah ada solusinya
” sebelumnya kita ga berani mengajukan untuk pompanisasi, karena masih tercatat sebagai irigasi teknis, aturan nya ga bisa di ajukan, tapi tadi sudah ada solusi ,mungkin sudah di koordinasikan Antara kementerian pertanian dan kementerian PUPR ” ungkapnya.
Lanjut lukman bahwa sarat untuk mengajukan pompanisasi ini bisa untuk daerah irigasi teknis,dengan pompanisasi di harapkan meningkatkan produksi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan di daerah .
” kemaren kan ga boleh harus sawah tadah hujan, kita akan coba ajukan, cek dulu di lapangan kita survei mulai besok, berapa wilayah yang potensi terairi, yang kedua adakan sumber airnya, karena jauh dari air permukaan.” Terangnya
Kecamatan Cihampelas punya potensi luar biasa, menurut Lukman bahwa musim panen rata-rata 2 sampai 3 kali panen setahun dahulunya tapi dari 2016 seiring tidak berfungsi nya irigasi jadi hanya satu kali panen tiap tahunnya,
” Dengan pompanisasi yang di canangkan mudah mudahan hasil panen untuk wilayah kecamatan cihampelas bisa meningkat lagi ” jelasnya .
Mengahadapi krisis Global El Nino tahun ini dengan kondisi irigasi yang tidak berfungsi, Lukman sudah Mengantisipasi dengan 64 unit pompa 3 inc yang sudah terpasang , dan 180.unit pompa dengan sistim pinjam dari Kodim sebanyak 180 unit pompa.
” kalau yang 64 unit hibah kelompok pertanian dari kementrian pertanian melalui kita, kita sudah mengajukan kembali ke kementerian pertanian pompa mesin ukuran 3 inc sebanyak 38 unit, kemudian irigasi perpompaan yang sudah terealisasi sekarang 15 irigasi perpompaan, yang sumber airnya dari permukaan, dan i di buatkan rumah pompa untuk mengairi sawah sawah” imbuhnya.
Sambung Lukman Kita juga mengajukan lagi pompa.sebanyak 82 unit dan di Acc 38 unit, dan kita dianggaran perubahan ini mengajukan jaringan irigasi air tanah 24 unit , mudah mudahan terealisasi.
Jurnalis. : Hilda
Sumber. : Liputan
Editor. : lensadaerah.com