Bandung Barat _lensadaerah.com
Pemerintah Desa Batulayang mengadakan pelatihan berbasis kompetensi bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bandung dalam bentuk Tailor Made Training Pengolahan Biofarmaka.Rabu 4/9/2024.
Pada pelatihan ini peserta akan mempelajari Pengolahan Biofarmaka dengan baik dan benar dengan harapan para peserta kompeten untuk melakukan Pembudidayaan Tanaman Biofarmaka sesuai dengan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia).
Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (Rimpang) atau pun akar.

Kepala desa Batu layang imam Mujahidin mengatakan pelatihan ini berdasarkan pengajuan dari Patriot Desa yang bertujuan utuk memanfaatkan potensi yamg ada di desa batu layang.
” Alhamdulillah di batu layang ini banyak potensi herbal, waktu kemarin patriot desa mengajukan bantuan untuk Pelatihan Pengolahan Biofarmaka, dan Alhamdulillah dari kementerian kita di setujui, dan hari ini kita sedang melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan tanaman Biofarmaka.” Ujar Imam
Ia juga menyampaikan untuk pelatihan pengolahan Biofarmaka dilaksanakan selama 15 hari,dan berharapn para peserta bisa memanfaatkan dengan belajar bersungguh sungguh .
” Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk Biofarmaka yang dihasilkan melalui pemahaman yang mendalam tentang proses pengolahan yang benar.

” Harapan saya dengan ada nya pelatihan pengolahan Biofarmaka ini para peserta bisa memahami Proses Pengolahan: Memahamkan peserta tentang proses pengolahan tanaman Biofarmaka mulai dari pascapanen hingga produk jadi.” Ujarnya
Tak lupa Imam juga mengucapkan terimakasih kepada kementerian yang telah memberikan fasilitas tersebutlah sehingga kegiatan ini bisa bermanfaat buat masyarakat batu layang.
Sementara itu instruktur Pengolahan hasil Pertanian Hendra Gunawan dari BPVP Kementerian ketenagakerjaan Republik Indonesia Direktorat Jendral pelatihan Vokasi dan produktivitas menjelaskan pengolahan Biofarmaka memalui beberapa tahap .
” Pengolahan Biofarmaka dari paska panen jadi pembuatan simplisia kering dan bubuk kemudian mengolah dari simplisia tersebut menjadi makanan dan minuman,” ucapnya.
Lanjut Hendra untuk bahan pengolahan peserta pelatihan di ambil dari potensi yang ada di desa batu layang.
” Untuk bahan bahan nya memanfaatkan potensi yang ada di wilayah , cuma kami juga menyarankan agar ada variasi lain bisa di tanam.disini, seperti lavender, rosemary, parsley, atau bahakan pohon pule, terus tanaman liar seperti pepagan, anting-anting, ciplukan dan babadotan yang mudah sekali ditanam,” Ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para peserta yang sudah mempunyai lahan tanaman Biofarmaka atau yang sudah menanam di rumahnya setelah panen tidak langsung di jual.
“Supaya ada nilai ekonomi nya , maka kita memberikan pelatihan pengolahan agar tanaman tersebut setelah panen tidak langsung dijual, tetapi di olah menjadi Makanan dan minuman herbal yang punya nilai jual tinggi, selain berkhasiat, sehat tapi juga nikmat dikonsumsi” imbuhnya
Dengan menyelenggarakan pelatihan pengolahan Biofarmaka yang berorientasi diharapkan industri Biofarmaka dapat berkembang, produk yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas, dan sumber daya manusia yang terlibat dapat menjadi lebih kompeten dalam bidang pengolahan Biofarmaka.
“setelah mengikuti pelatihan diharapkan para peserta bisa mengolah dan usaha sendiri, kami bertujuan mencetak wirausaha mandiri, kreatif, dan inovatif” pungkasnya.
Jurnalis. : MU
Sumber. : Liputan
Editor. : lensadearah.com