Bandung Barat _lensadaerah.com
Ketua MPI DPD KNPI KBB, Lili Supriatna menyikapi hasil survei Calon Bupati/Wakil Bupati Bandung Barat dari Lembaga Survei Median.
Hasilnya, dari lima paslon yang bertanding, tiga paslon yang menggandeng selebritas punya elektabilitas kuat dan terpaut jarak yang ketat.
Hengky-Ade Sudrajat Usman berada di posisi pertama dengan elektabilitas 24,6%, disusul Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga dengan 22,5%, dan pasangan Jeje Govinda Rithie-Asep Ismail dengan 20,4%. Sementara Edi-Unjang dengan 6,7% dan Sundaya-Asep 5,8%.
“Selisih itu tidak jauh. Artinya para calon terus memperkuat posisinya untuk mendapat simpati semua element masyarakat,” ujar Lili, Kamis 17 Oktober 2024.
Tak hanya sudah mendapat hasil survei, para calon yang bertarung, kata Lili, sudah menyiapkan materi yang akan di bawa dalam debat kandidat para calon nanti.
“Saya yakin para calon sudah menginjak kan kakinya di 165 desa untuk menyerap aspirasi dari masyarakat,” ungkap Lili.
Perlu diakui juga, sebut Lili, KBB masih masuk daerah termiskin di Jawa Barat. “Jadi sah-sah saja para tokoh bertemu dengan para calon untuk mengutarakan dengan harapan desanya lebih maju dari sekarang,” ungkapnya.
Kebanyakan para tokoh masyarakat, baru menyampaikan aspirasi tersebut kepada anggota dewan, baik di tingkat daerah maupun pusat.
“Jadi wajar, jika para tokoh menyuarakan aspirasi daerahnya kepada para calon melalui kontrak politik untuk membangun desanya,” ungkapnya.
Perlu diakui juga, di KBB mulai tingkat pengangguran hingga daya beli masyarakat masih rendah. “Ditambah angka pendidikan yang masih rendah. Jadi bagaimana KBB bisa maju jika angka pendidikannya masyarakatnya masih di bawah 12 tahun,” ungkapnya.
Lili juga menyikapi adanya isu soal kepala desa yang sudah kontrak politik dengan calon. Menurutnya, hal itu wajar dilakukan yang tidak boleh adalah memenangkan salah satu calon dengan menggunakan anggaran desa. “Mengundang para calon menggunakan APBDes itu yang tidak boleh dan kepala desa masuk dalam tim kampanye salah satu calon yang terdaftar di KPU juga tidak boleh,” ungkapnya.
Kepala desa bertemu dengan para calon bukan masuk money politik, namun kepala desa akan mendapatkan pencerahan untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat, siapa calon yang harus dipilihnya. “Jadi justru saya berharap semua calon bisa mendatangi para kepala desa, ya menerima tau tidak itu tergantung dari kepala daerahnya,” katanya.
Lili berharap, pesta demokrasi pilkada bisa berjalan karena sudah diawali oleh KPU dan Bawaslu dan lain sebagainya. “Tapi saya memohon untuk menjaga kondusifitas daerah jangan saling menjatuhkan tidak black campaign r,” ungkapnya.
Lili juga meminta kepada awak media jangan menggunakan sumber anonim tapi harus dibuka sumbernya demi transparansi keterbukaan publik. “Jadi biar jelas. Toh ormas, LSM yang melaporkan perkara hukum berani mencatumkan nomor kontak. Jadi jangan dijadi opini untuk menyerang salah satu calon,” pungkasnya. ***