Bandung Barat _lensadaerah.com
JUMLAH kasus penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat, (Jabar), terus mengalami kenaikan yang signifikan. Tingginya angka temuan kasus TBC mengindikasikan kinerja petugas kesehatan di semua lini bekerja dengan aktif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit ( P2 P ) Dinas Kesehatan Bandung Barat dr Nurul Rashihan membenarkan hal itu. Sehingga, sampai saat ini TBC menjadi salah satu penyakit yang diwaspadai jajarannya. Apalagi, penularan penyakit tersebut sangat cepat yang salah satunya menyerang melalui udara.
Data yang ada Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Bandung Barat mencatat, hingga 2024 kemarin ada sebanyak 3451 warga yang terjangkit penyakit berbahaya itu.
” Jumlah notifikasi kasus 3.451 kasus atau 38,8%, Jumlah yg diobati 3.122 org
Jumlah suspek 28.147 atau 64,64%” ungkap Nurul saat ditemui media di ruang kerjanya, Selasa 1/10/2024.
Untuk di bandung Barat ini menurut Nurul Penyakit TBC menjadi program prioritas utama , dimana dari pemerintah pusat menjadi target redikasi TBC di 2030.
” Diharapkan di 2030 kasus TBC sangat berkurang, kalau untuk penemuan kasusnya sendiri berdasarkan usia memang usia 15 sampai dengan 24 tahun jumlahnya 429 orang dari total 3451,” Ucapnya
Untuk anak anak yang usia 0 sampai 4 tahun jumlah nya paling banyak yaitu 397 , menurut Nurul kalau melihat angka tersebut jumlah penderita dewasa dua kali dari jumlah anak yang terjangkit TBC.
” Satu anak itu dua orang tua, karena anak itu di tularkan dari orang tua bukan menularkan ” Ujarnya.
Untuk TBC sendiri bisa menyerang siapa saja , baik perokok aktif atau yang tidak merokok karena penularannya seperti Covid melalui Droplet.
” Jadi data di kami tidak mencatat perokok aktif atau tidak , jadi tidak ada sangkut pautnya perokok aktif atau tidak sebetulnya,” Ungkapnya
Untuk wilayah Bandung Barat sendiri menurut Nurul sebaran yang paling banyak adalah yang paling padat penduduknya seperti Lembang, Padalarang dan Cililin.
‘ Daerah tiga besar itu merupakan daerah yang sebaran nya banyak, seperti Lembang daerah wisata, Padalarang daerah yang aktivitas dan mobilitas nya tinggi” imbuhnya
Untuk penderita TBC sendiri bisa sembuh total, jadi sangat disayangkan kalau TBC tidak di tangani
” Sangat disayangkan kalau penderita TBC tidak di tangani karena obatnya ada, gratis tinggal ambil di puskesmas atau di layanan kesehatan di rumah sakit gratis semuanya tidak ada biaya apapun, tinggal patuh minum obat
Untuk pengobatan nya sendiri Nurul membeberkan ada kategori 1,2 dan kalau sekarang kategorinya sensitif obat dan resistensi obat TBC itu
” Jadi kalau TBC itu yang sensitif obat Secara umum pengobatannya 6 bulan yang sudah di paketkan dari kementerian, dan yang resisten obat itu biasanya sampai setahun atau dua tahun tergantung kondisi pasien” bebernya.
Sambung Nurul untuk Bandung Barat sendiri penderita TBC kebanyakan yang sensitif obat.
” Jadi kalau yang resisten obat sendiri itu kecil tetapi kalau menular. Langsung yang di tularkan itu resistensi obat jenis bakteri nya ” ungkapnya
Lebih lanjut Nurul juga menjelaskan langkah langkah yang di ambil oleh Dinas kesehatan Bandung Barat melalui puskesmas terus melakukan screening
” Pertama dari screening pasif kita menunggu di puskesmas dan ada screening aktif dimana pasien TBC ini kita kunjungi , dan orang orang yang terduga ataupun kontak atau investigasi kontak orang orang tersebut kita periksa biasanya 10.rumah di wilayah penderita ”
Jurnalis : MU
Sumber : Liputan
Editor. : lensadaerah.com