Bandung Barat _ lensadaerah.com
Musibah banjir yang melanda beberapa desa di Kabupaten Bandung Barat menyisakan duka bagi para warga terdampak .
Segala upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak sesuai tugas fungsi masing-masing. Pemda, stakeholder, Organisasi Perangkat Daerah, Organisasi Profesi semua bahu membahu bergerak mengulurkan aksi kemanusiaan dalam musibah ini.
Keadaan ini di perparah dengan masih tingginya curah hujan, dan pergerakan tanah di lokasi yang membuat tim relawan harus memberhentikan dulu proses pencarian korban.
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul akibat bencana Banjir, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bandung Barat Eriska menginstruksikan untuk membuka layanan pos kesehatan selama 24 jam di lokasi pengungsian.
Dinas Kesehatan Kab. Bandung Barat menerjunkan 3 Anggota medis di setiap shift nya,
Menurut Sandi salah seorang tim.medis dari puskesmas Cipongkor menyebutkan , sementara ini kondisi para pengungsi baik baik saja walau dalam keadaan puasa.Rabu 27/03/2024
” . Saat ini, keluhan pengungsi di dominasi pegel-pegel dan dan lambung , kalau anak anak paling batuk dan pilek ” ungkapnya.
Tik medis Dinas kesehatan Bandung Barat telah menyediakan obat obatan yang memadai untuk pengungsi.
Selain petugas medis di lapangan, Dinas kesehatan KBB melalui RSUD Cililin di bantu Kepolisian Daerah ( POLDA ) Jabar menempatkan pos Post Mortem DVI Polda Jabar di RSUD Cililin.

” Post Mortem yakni, setelah tim DVI mendapat data ante mortem dari pihak keluarga, langkah selanjutnya adalah mencocokkannya dengan data post mortem.” Ungkap dr Neng Direktur RSUD Cililin.
Menurut Dr Neng, sampai saat ini tim DVI Polda Jabar Baru berhasil mengidentifikasi 4 jenazah korban longsor.
” Untuk Korban yang kelima belum bisa diidentifikasi karena harus menunggu hasil tes DNA ” pungkas dr Neng.